Sony A7CR
0 0
Read Time:4 Minute, 13 Second

Sony A7CR merupakan kontinuitas dari kamera Sony A7C yang kala itu fenomenal kalangan parfa vlogger. Membawa teknologi unggulan yang dimiliki oleh Sony A7RV, kamera A7CR menghadirkan kamera bersesnsor full frame dengan resolusi yang begitu memukau. Kecanggihan dari kamera ini dibalut dengan bodi yang ringkas dan kompak sehingga memudahkan untuk diajak berpetualang. Menjadikan kamera ini idaman bagi para vlogger dan content creator yang membutuhkan fleksibilitas.

Review seputar game konsol: https://animalesde.org/

Sony A7CR

Bodi dan Kontrol

Bodi A7CR terbuat dari magnesium alloy dan Sony mengatakan bodinya dirancang agar tahan debu dan lembap. Tidak seperti A7C original, A7CR dilengkapi command dial depan.

Dial depan ditempatkan dengan baik, artinya kamu mempunyai dial untuk mengontrol parameter eksposur dibawah jempol dan jari telunjukmu. Dial ketiga (yang menurut kami paling berguna dalam komposisi cahaya) terletak tepat di sebelah kabab dial belakang utama. Masih belum ada joystick AF pada A7CR, artinya kamu harus mengetuk layar sentuh, mendedikasikan kembali kontroler empat arah. Untuk mengatur AF atau menggeser layar dalam mode ‘touchpad’, dengan kamera di depan matamu. Meskipun demikian, apabila kamu menentukan area tracking AF, A&CR dapat dengan cukup andal diarahkan ke subjek dan diatur untuk melacaknya ketika kamu mengkomposisikan ulang potretmu, jadi penempatan AF yang presisi mungkin tidak diperlukan.

Review produk terbaik: https://trueyogareviews.com/

Resolusi jenedla bidik yang sangat rendah tetap pada 2,36 juta titik (1024X768) tetapi dengan kecerahan yang jauh lebih mendekati jendela bidik A7RV. Dan optik jendela bidik yang ditingkatkan yang menghasilkan pembesaran 0,7 x. Ini tidak terlalu besar, tetapi merupakan peningkatan besar pada efek ‘prangko di ujung koridor’ yang diberikan oleh pembesaran 0,59 x A7C. Pada akhirnya ini adalah panel beresolusi tertinggi yang saat ini dibuat dalam ukuran ini. Jadi resolusi rendah merupakan pengorbanan langsung yang diperlukan untuk menjaga ukuran kamera tetap kecil.

Layar belakang sepenuhna diartikulasi dengan menggunaka panel 3,0″ 1,03M titik (720 x 480) beresolusi cukup tinggi.

Tertarik bermain board game: https://sitiincontritrans.com/

Baterai

Sony A7CR menggunakan baterai NP-FZ100 yang sama seperti pada A7RV, yang menghasilkan hingga 520 shot per pengisian daya jika kamu menggunakan LCD belakang. Serta 470 shot per pengisian daya melalui jendela bidik. Seperti biasa, angka standar CIPA ini berguna untuk membandingkan antar kamera. Tetapi bukan hal yang aneh jika nilainya hampir dua kali lipat dari nilai yang disebutkan, tergantung pada caramu memotret. Kamera dapat diberi dara dan diisi ulang melalui konektor USB-C.

Potongan rambut yang sedang tren: https://humanhairwigsguide.com/

Kualitas Gambar

Sony A7CR menggunakan sensor CMOS BSI 61 MP Full Frame yang sama seperti A7RV. Yang mampu menangkap tingkat detail yang sangat baik dan berkinerja baik dalam hal dynamic range dalam cahaya yang baik dan noise dalam cahaya yang buruk.

Kamera ini dilengkapi dengan prosesor terbaru Sony dan chip khusus yang dirancang untuk menjalankan algoritma kompleks yang dihasilkan oleh machine learning. Prosesor ‘AI’ ini membanti kamera memberikan pengenalan subjek yang lebih canggih, klaim Sony. Dengan rentang subjek yang lebih luas yang dapat dikenali dan detail yang lebih halus dalam subjek tersebut dalam beberapa kasus.

Mencari prouk perawatan tubuh: https://toppersonalcarestuff.com/

Kemampuan ini tersedia dalam pengambilan gambar still dan video, yang menurut kami memberikan kamera Sony terkini, termasuk A7CR. Beberapa AF video yang paling menentukan dan dapat diandalkan, selain beberapa autofokus gambar still terbaik. Selain mengutip berbagai peningkatan persentase dalam kinerja pelacakan, dibandingkan dengan kamera sebelumnya tanpa prosesor ‘AI’ khusus. Sony juga mengatakan pengukuran eksposur dan white balance otomatis juga harus ditingkatkan berdasarkan pengenalan objek.

Sony A7CR dinilai memberikan koreksi sebesar 7EV di mana satu stop kurang dari angka yang diberikan untuk A7RV. Tetapi masih merupakan peningngkatan besar dibandingkan 5EV yang dimiliki oleh A7C original. Sony mengatakan penggunaan giroskop dengan presisi lebih tinggi, komunikasi yang lebih baik antara bodi kamera dan lensa. Serta algoritma yang dioptimalkan semuanya berkontribusi pada peningkatan tersebut.

Mencari motor sesuai dengan kebutuhanmu: https://kudabesi.org/

Kualitas Video

A7CR dapat merekam hingga 4K/60p dengan melakukan sub-sampling pada area sensor yang menurut Sony merupakan crop sekitar 1,2x. Hal ini membuatnya relatif mudah mempertahankan bidang pandang sudut lebar. Tetapi rekamannya tidak akan sedetail rekaman yang diambil sampelnya secara berlebihan dan tidak akan memperoleh performa noise penuh dari sensor full frame. Ada juga opsi full-width, 4K hingga 30p yang lagi-lagi melakukan sub-sampling pada sensor.

Alternatifnya, kamu dapat merekam 4K hingga 30p menggunakan area sensor yang dipotong APSC/Super 35. Ini merupakan oversampled, yang awalnya direkam sebagai 6.2K. Ini akan menghasilkan lebih banyak detail tetapi membuatnya lebih sulit untuk mempertahankan bidang pandang sudut lebar. Dan disertau dengan kinerja noise dari kamera APSC/Super 35.

Ulasan hotel yang ada di Indonesia: https://carihotel.org/

Harga Sony A7CR

Untuk harga resmi terkini dari kamera Sony A7CR ini dapat para brosis simak dibawah ini:

  • Sony A7CR (Body Only) = Rp 44.999.000

Sekian ulasan mengenai kamera Sony A7CR, kamera medium format teringkas dari Hasselblad dengan hasil potret sekelas studio. Untuk ulasan seputaran kamera-kamera lainnya, para brosis stay tuned ya di kisikamera.com.

About Post Author

Harold Baker

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %