Sony ZV-E1
0 0
Read Time:3 Minute, 35 Second

Sony ZV-E1 merupakan lini kamera Sony seri ZV setelah melihat kesuksesan dari pendahulunya yang bersensor APSC-nya yakni Sony ZV-E10. Kali ini Sony ZV-E1 mengemas tampilan kamera vlogger ala lini ZV dengan menyematkan sensor Full-Frame seperti yang dimiliki model A7SIII dan FX3. Sehingga kamera ini memiliki form factor yang ringkas namun dapat menghasilkan gambar dan video setara kamera lini sinema Sony.

Sony ZV-E1

Bodi dan Kontrol

Bodi dari ZV-E1 memiki bentuk yang sedikit mirip dengan Sony A7C namun tanpa adanya viewfinder. Jadi kamera ini bisa dibuat lebih kecil. Dengan mengambil bahasa desain dari kamera lini ZV, Sony mengklaim bahwa kamera ini merupakan kamera Full-Frame terkecil dan paling ringan dengan In-Body Image Stabilization.

Ingin mengetahui informasi tentang kamera analog: philipmckayphotography.com

Secara ergonomis, kamera ini tidak lazim. Sebagai kamera vlogger. Layar touchscreen dan interface pada layar harusnya menangkap gambar atau video dengan kamera menghadap ke para sobat brosis. Namun memiliki penempatan tombol dan grip yang berlawanan dengan tujuan tersebut. Para sobat brosis masih mungkin untuk memegang kamera dan mengarahkannya ke hadapan kalian. Namun para brosis akan merasakan kesulitan ketika hendak menekan tombol [REC] untuk melakukan self-vlog. Kami menyarankan para brosis untuk menggunakan wrist strap yang bagus untuk melakukan self-vlog.

Seperti pada seri ZV sebelumnya, kamera ini menggunakan susunan mic dengan 3 kapsul yang dilengkapi dengan tautan untuk menghalangi angin masuk. Namun ada yang berbeda pada Sony ZV-E1 yang dimana mic dapat disetel sesuai keinginan para brosis. Mau semua arah, depan saja, belakang saja atau Auto.

Seperti A7SIII dan FX3, kamera ini tidak memiliki mechanical shutter namun electronic shutter yang dimiliki oleh kamera ini dapat menangkap gambar dengan cepat. Untuk bagian stabilisasinya, Sony ZV-E1 menggunakan unit stabilisasi yang sama dengan A7C, bukan yang dimiliki oleh A7SIII maupun FX3.

Ingin mengetahui daerah wisata yang cocok dijadikan objek foto: monumentvalley.org

Kamera ini hanya memiliki satu memory card slot yang dapat dicolok hingga UHS-II. Sangat disayangkan mengingat kamera ini merupakan kamera dengan intensitas penggunaan video yang tinggi. Sehingga terasa sekali terbatasi saat ingin melakukan vlog dan menempatkan kelasnya seperti A6400. Serta sistem pembuangan panas pada kamera ini tidak sebaik A7SIII dan FX3. Kamera ini pun dilengkapi dengan micro HDMI slot.

Baterai

Sony ZV-E1 menggunakan baterai NP-FZ1000 yang berkapasitas 16.4 Wh. Baterai jenis ini sering digunakan untuk kamera Full-Frame Sony dan kamera premium APSC Sony. Dengan menggunakan baterai ini, Sony ZV-E1 ini dapat memotret sebanyak 570 shot Untuk perekaman video, baterai kamera ini dapat bertahan selama 140 menit untuk perekaman video yang berturut-turut dan 90 menit untuk perekaman “Live”.

Kualitas Gambar

Kamera Sony ZV-E1 memiliki sensor Full-Frame dengan resolusi 12 MP yang menjadikannya bukanlah kamera yang cocok untuk memotret dengan detail yang menjadi acuan. Meskipun begitu, kamera ini dapat menangkap gambar 10-bit 4:2:2.

Untuk Autofocus, kamera ini dapat mengenali objek secara otomatis berkat prosessor yang disematkan pada kamera ini juga dimiliki oleh kamera premium Sony, A7RV. Sehingga kamera ini dapat memilah objek autofocus dengan menggunakan AI machine learning. Para brosis pun dapat mengatur mode autofocunya di Auto mode atau Off mode.

Ingin mengetahui hotel-hotel yang memiliki kamar dengan nuansa estetik: carihotel.org

Untuk fitur pengambilan gambar lainnya yang menarik adalah ‘Product Showcase’. Fitur ini memungkinkan kamera untuk mengambil fokus pada benda yang kita pegang tepat di depan kamera. Sehingga fitur ini sangat cocok untuk melakukan product review atau product marketing.

Kualitas Video

Sony ZV E-1 mampu merekam dengan resolusi 4K dengan frame rate hingga 60p tanpa mengalami crop. Menjadikannya kamera yang sempurna dalam merekam vlog 4K. Durasi video yang dapat direkam oleh kamera ini pun unlimited, hanya dibatasi dengan kapasitas baterai yang tersisa. Kamera ini pun dilengkapi dengan CineVlog, dimana membuat profil kamera menjadi menarik dengan kontas rendah ala profil warna S-cinetone. Sony juga menyematkan Framing Stabilization, yang dimana crop pada kamera tidak hanya menstabilisasi gambar yang ditangkap. Tetapi juga menjaga subjek untuk berada di tengah frame sensor.

Harga Sony A7RV

Untuk harga resmi terkini dari kamera Sony ZV-E1 ini dapat para brosis simak dibawah ini:

  • Sony ZV-E1 (Body Only) = Rp 33.999.000

Sekian ulasan mengenai kamera Sony ZV-E1, kamera vlogger Sony bersensor Full-Frame yang melengkapi lini ZV. Untuk ulasan seputaran kamera-kamera lainnya, para brosis stay tuned ya di kisikamera.com.

About Post Author

Harold Baker

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %